Jika Anda telah melakukan segala usaha untuk menghindari kerugian dalam berinvestasi, namun setelah langkah detail tersebut Anda tetap mengalami kerugian dalam berinvestasi, apa yang harus dilakukan? Jangan panik, jangan menghentikan langkah. Lakukan segala upaya agar Anda tidak menambah kerugian yang harusnya Anda alami, atau meminimalisir kerugian yang mungkin terjadi jika Anda salah melangkah ketika berusaha menangani kerugian tersebut.
Anda seharusnya mengetahui bahwa dalam investasi salah satunya investasi saham, tidak selalu mendapat keuntungan meskipun Indeks Harga Saham Gabungan pada waktu tersebut sedang tinggi. Bisa jadi, meskipun IHSG sedang melesat, Anda berada pada barisan orang/perusahaan yang mengalami kerugian. So, apa yang harus Anda lakukan ketika mengalami kerugian dalam berinvestasi? berikut beberapa alternatif yang bisa Anda gunakan.
Tidak ada solusi lain kecuali melakukan restrukturisasi terhadap investasi yang berada dalam kondisi bermasalah. Apa yang dimaksud dengan restrukturisasi? Singkatnya adalah mengupayakan investasi yang belum baik menjadi baik, dan atau investasi yang bermasalah menjadi tidak bermasalah.
Secara harfiah, jika Anda tidak/belum mengerti tentang investasi saham, bergurulah kepada rekan Anda yang mengerti tentang investasi untuk membantu permasalahan Anda seperti mendapatkan gambaran penyelesaian masalah. Jadikan masukan tersebut sebagai referensi/bahan pengambilan keputusan karena pada akhirnya, Anda sendiri yang menentukan langkah yang akan Anda lakukan.
Secara teknis, Anda bisa memperhitungkan salah satu alat ukur saham tersebut seperti fundamental value. Jika hasil perhitungan fundamental value-nya baik dan setelah diperhitungkan ternyata akan tetap memberikan keuntungan nantinya, juga harga sahamĀ terhadap saham-saham yang harganya belum meningkat malah bisa dilakukan pembelian lagi. Jadi, portofolio saham Anda ditambah. Dan kalau saat ini harganya lebih rendah dibandingkan harga ketika dulu Anda beli, secara rata-rata biaya yang Anda keluarkan untuk membeli saham tersebut menjadi lebih rendah. Ini disebut juga dengan istilah averaging down.
Namun, jika setelah diperhitungkan ternyata hasil dariĀ fundamental value-nya ternyata rendah dan malah akan semakin merugi, maka lebih baik Anda melepas saham tersebut. Setelah saham tersebut dilepas, selanjutnya terserah Anda. Apakah kemudian akan tetap berada di dunia investasi saham dan membeli saham dari perusahaan lain, atau benar-benar keluar dari investasi saham dan mencoba investasi dalam bentuk lain seperti investasi dalam bentuk tanah, properti, emas, atau mungkin membuka usaha sendiri hingga kemudian membuka IPO untuk perusahaan Anda sendiri.
Namun, jika kemudian setelah memutuskan untuk pindah ke investasi lain Anda masih mengalami kerugian, jangan dulu menyerah tetapi jangan juga ceroboh dengan memelihara usaha yang merugi beserta kesalahan-kesalahan yang menyebabkan kerugian. Karena jika tidak berjalannya suatu bisnis lebih disebabkan faktor ekonomi makro, sebenarnya tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Sebab, ekonomi seperti sebuah siklus, akan mengalami masa baik setelah melewati masa surut. Kalau penyebabnya seperti ini, yang perlu dicermati hanyalah soalĀ cash flow. Artinya, bagaimana agarĀ cash inflowĀ tetap bisa lebih besar dibandingkan denganĀ cash outflow. Selidiki dan auditlah permasalahan tersebut agar tidak terjadi kesalahan yang sama berulang-ulang karena adanya catatan-catatan yang konkrit.
Namun, jika kondisinya sudah memburuk, di manaĀ cash outflowĀ lebih besar dibandingkan denganĀ cash inflow, Anda mesti mempertimbangkan paling tidak dua hal, yakni menambah modal, baik dari kantong sendiri maupun mengajak mitra lain, dan atau melepas bisnis tersebut.Ā Jika masalah yang dialami oleh bisnis Anda juga terkait dengan ketidakmampuan mengelola bisnis, ada baiknya berpikir ulang untuk meneruskan bisnis tersebut. Sebab, faktornya bukan makroekonomi, melainkan di internal Anda. Dengan kata lain, kendati makroekonomi membaik, belum tentu bisnis Anda menguntungkan.

Daftar gratis di Olymp Trade: