Motivasi dapat diartikan sebagai dorongan yang mengarahkan diri berperilaku pada perbuatan untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Adanya motivasi tentu untuk menggerakkan seseorang agar timbul keinginan atau kemauan untuk melakukan sesuatu yang pada akhirnya mencapai maksud dan tujuan tersebut. Banyak dari kita mungkin menjalankan sebagian hidupnya dengan dorongan atau motivasi, entah itu berasal dari orang lain maupun diri sendiri, entah motivasi positif ataupun negatif.

Teori Motivasi Herzberg

Apakah motivasi penting? Tentu!! Karena motivasi akan membantu anda dalam menjalani kehidupan, kebutuhan dan kepribadian anda. Adanya motivasi adalah sebagai penggerak dalam setiap kegiatan yang dilakukan dan menyisihkan perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan yang akan dicapai. Kita ketahui sendiri bahwasannya dalam hal pekerjaan ada saja faktor-faktor yang mempengaruhinya. Dunia kerja tentu sangat erat kaitannya dengan kepuasan dan ketidakpuasan , baik itu kepuasan dalam hal materi ataupun hal kinerjanya. Artinya antara kepuasan dan ketidakpuasan kerja saling berhubungan satu sama lain. Sering dijumpai seperti pekerja/karyawan dengan gaji yang cukup namun hubungan dengan rekan kerja tidak baik, atau bahkan tidak adanya penghargaan atas kinerjanya.

Sumber: http://businessjargons.com/

Ada pula karyawan dengan kinerja yang baik sudah bekerja belasan tahun namun tidak mendapatkan gaji yang cukup atau bonus sekalipun dari tempatnya bekerja. Hal-hal semacam inilah yang akhirnya menyebabkan penurunan motivasi kinerja karyawan. Faktor tersebut merupakan teori dari Fredick Hezberg. Beliau merupakan pemikir besar dalam hal manajemen dan motivasi. Menurut Hezberg ada dua faktor yang mendorong termotivasinya karyawan dalam bekerja, yakni faktor instrinsik yaitu daya dorong yang timbul dalam diri masing-masing orang, dan faktor ekstrinsik yang lebih kepada daya dorong dari luar diri orang tersebut yang cenderung melihat apa yang diberikan tempatnya bekerja untuknya. Faktor-faktor tersebutlah yang menyebabkan kepuasan dan ketidakpuasan dalam bekerja. Faktor tersebut oleh Fredick Hezberg disebut sebagai hygiene factors (faktor kesehatan) dan motivation factors (faktor motivasi/pemuas).

a) Hygiene factor (fakstir kesehatan)

Faktor ini diartikan sebagai faktor ekstrinsik yang merupakan gambaran kebutuhan fisiologis yang diharapkan untuk dipenuhi, berkaitan dengan hakikat manusia yang ingin memperoleh kedamaian badaniah. Faktor ini mengarah kepada kepuasan untuk jangka panjang, yang jika tidak terpenuhi juga akan menimbulkan ketidakpuasan. Faktor hygienes disebut juga dengan faktor pemeliharan yang diperlukan untuk menghindari ketidakpuasan. Diantaranya meliputi gaji, jaminan kerja, kebijakan dan administrasi, peluang untuk maju, prestasi yang diraih. Biasanya mereka yang termotivasi karena faktor ekstrinsik ini lebih cenderung melihat kepada apa yang diberikan oleh tempat mereka bekerja kepadanya.

b) Motivation factors (faktor motivasi/pemuas)

Faktor yang melekat dalam pekerjaan dan memotivasi karyawan untuk sebuah kinerja yang baik disebut dengan faktor pemuas. Karyawan/pekerja yang terdorong secara intrinsik biasanya akan lebih menyenangi pekerjaan yang mereka lakukan sekarang, karena pada dasarnya motivasinya berasal dari dalam diri bukan dari luar seperti materi dan lain sebagainya, sehingga motivasi dalam diri inilah yang menyebabkan orang tersebut melakukan pekerjaan dengan senang hati dan tentu kinerjanya lebih dioptimalkan untuk kemajuan pekerjaannya dengan mengesampingkan materi. Faktor motivasi ini diantaranya adalah pengakuan sekitar, tanggung jawab kerja, pekerjaan itu sendiri. Kita sebagai manusia tentu tidak terlepas dari pekerjaan, apapun yang menjadi motivasi dalam bekerja baik itu materi ataupun pengakuan dalam pekerjaan diharapkan dapat meningkatkan kemajuaan dan perkembangan kinerja dalam bekerja sehingga mendapatkan kepuasan tersendiri dalam bekerja.

Daftar gratis di Olymp Trade: