Salah satu cara jadi kaya adalah dengan memiliki strategi keuangan yang baik. Strategi keuangan ini perlu dimiliki oleh setiap dari anda, baik yang seorang pengusaha maupun seorang karyawan. Pada artikel kali ini, kami secara khusus akan membagikan kepada anda strategi keuangan yang perlu dimiliki oleh seorang pengusaha.
Tung Desem Waringin, dalam tulisan di detik.com, membagikan pengetahuan bisnisnya kepada kita soal strategi keuangan yang perlu dimiliki oleh sebuah perusahaan, terutama dijalankan oleh pengusaha itu sendiri. Masalah yang seringkali dihadapi oleh pengusaha adalah pengeluaran sebuah perusahaan yang sangat tinggi. Dengan terlebih dahulu mengesampingkan jumlah pendapatan yang anda terima, bagaimanapun pengeluaran tersebut perlu diatur melalui strategi-strategi berikut supaya tidak mengalami krisis keuangan. Kami telah memodifikasi strategi-strategi tersebut khusus untuk anda:

  1. Memisahkan rekening pribadi dengan perusahaan

Anda perlu membuat beberapa rekening untuk itu, satu untuk pribadi, satu untuk perusahaan. Pemisahan rekening ini memang terbukti jarang dilakukan oleh pengusaha, terutama yang masih berkembang dan belum memiliki usaha skala besar. Hal ini perlu dilakukan agar terhindar dari salah penggunaan yang tidak disengaja. Dengan pemisahan rekening pribadi dan perusahaan ini, ada dua manfaat yang kita dapatkan. Pertama, uang anda tidak tercampur dengan uang perusahaan. Kedua, bagian accounting akan lebih mudah untuk mencatat pengeluaran. Selain itu kita juga menjadi lebih mudah untuk mengidentifikasi, manakah yang merupakan pengeluaran untuk perusahaan, dan mana yang pengeluaran untuk pribadi.

  1. Budgetkan pengeluaran bulanan

Anda perlu membuat anggaran pengeluaran bulanan dengan disiplin. Ada kalanya kita juga harus mengajukan utang untuk dibayar pada setiap bulannya. Jika terpaksa meminjam uang, anda perlu menghitung cicilan tersebut sebagai utang yang harus dibayar di gajian berikutnya. Jangan melupakan pinjaman anda, jika memang meminjam maka bayar kembali, agar pengeluaran perusahaan tidak terbebani.

  1. Membuat Laporan arus kas

Seperti membuat laporan keuangan yang menunjukan laba/rugi, dengan ini anda bisa mencatat pengeluaran dan pendapatan perusahaan. Ada beberapa metode dalam pembuatan laporan arus kas. Salah satu metode yang dianjurkan oleh para pakar bisnis adalah metode langsung, karena mampu menyediakan informasi yang lebih lengkap tentang kondisi arus kas suatu perusahaan. Sebenarnya untuk siapa informasi ini ditujukan? Selain kepada anda sebagai pemilik perusahaan, informasi ini juga ditujukan kepada bank atau pemberi pinjaman (kreditur), tenaga kerja, dan pemerintah tempat perusahaan anda beroperasi.

  1. Hindari uang yang tersimpan di karyawan

Ada kejadian yang dimanfaatkan oleh karyawan dengan alasan foya-foya, saudara sakit, pulang kampung, dan sebagainya. Lebih baik jika memang ada uang yang tersimpan di perusahaan lebih baik anda ambil lebih dulu. Pandangan ini bukan dimaksudkan untuk mendorong anda supaya tidak menaruh kepercayaan kepada karyawan anda, tetapi lebih diarahkan kepada langkah antisipasi terhadap keadaan yang tidak anda harapkan terjadi.

  1. Lakukan cek struk secara berkala

Jadi maksudnya di sini, seperti mencegah manipulasi atau penggelapan uang pada karyawan, biasanya karyawan cenderung berbohong karena struk yang dianggap tidak ada dan alasannya belum terjual. Praktik-praktik semacam ini ramai terjadi pada dunia usaha. Anda perlu dengan ketat mengawasi tindakan semacam ini karena merupakan bibit korupsi dalam perusahaan anda. Belajar dari pengalaman kekacauan ekonomi negara kita dan negara Yunani, kita tentu sepakat untuk mengubah budaya koruptif yang ada.

  1. Kurangi risiko akan meminjam dan hasilnya utang usaha

Janganlah sering-sering meminjam uang ke perusahaan lain. Berhati-hatilah dengan utang sebab jika kondisi keuangan sedang tidak stabil, maka akan memperburuk keadaan usaha akibat utang yang menumpuk. Begitu banyak narasi kebangkrutan sebuah perusahaan, atau sebuah negara, karena jumlah utang yang sangat banyak. Kebangkrutan itu dimulai ketika perusahaan sudah tidak lagi mampu membayar utang dan terpaksa menjual semua asetnya untuk melunasi, atau bahkan hanya cukup untuk membayar sebagian, utang-utang tersebut.
Baca: Belajar dari Kondisi Ekonomi Yunani

  1. Buat pembukuan dengan rapi

Pembukuan yang rapi bertujuan untuk mengontrol semua transaksi yang keluar dan tranksaksi yang masuk. Selain itu digunakan untuk mengingatkan anda akan adanya utang dan piutang dalam perusahaan. Pembukuan yang rapi akan mempermudah anda untuk bisa melihat bagian-bagian yang ingin anda temukan. Ketika anda bisa menjadi cepat untuk mengontrol, anda bisa dengan lebih cepat pula menyelesaikan persoalan-persoalan yang perlu anda selesaikan untuk mengatur keuangan perusahaan anda.

  1. Meminta bantuan untung menghitung laporan keuangan

Jangan sungkan untuk meminta bantuan jika anda tidak mampu mengelolah keuangan dengan baik. Dengan cara ini, akan mengurangi risiko terhadap bisnis anda. Anda bisa saja menghubungi seorang pebisnis dan memohon kepada mereka untuk menjadi mentor anda. Atau anda juga bisa membayar jasa seorang perencana keuangan yang bisa juga bertugas untuk mengatur keuangan anda. Meski demikian, jangan pernah berhenti untuk belajar dan membaca banyak soal penghitungan laporan keuangan. Bagaimanapun, jatuh bangun perusahaan ini berada pada tangan anda sebagai pemilik perusahaan.
Baca: Prospek Kerja Financial Planner
Demikian strategi pengaturan keuangan yang kami bagikan untuk anda. Tidak ada maksud lain selain menjaga agar perusahaan anda tidak mengalami kerugian. Satu hal lagi perlu ditekankan soal strategi keuangan ini, yaitu keterbukaan. Anda, sebagai pemilik usaha, dan semua karyawan di perusahaan anda, perlu saling terbuka soal keuangan ini sehingga setiap dari anda bisa mengetahui alur keuangan dengan jelas. Semoga bermanfaat!

Daftar gratis di Olymp Trade: