Sampah? Siapa sangka Sampah bisa didaur ulang dan ternyata menghasilkan uang serta jadi sumber bisnis bagi beberapa banyak orang belakangan ini. Selain faktor kemanusiaan yang ditujukan untuk kemuliaan, mendaur ulang sampah juga tentu saja berguna bagi kebersihan lingkungan. Serta termasuk pada bisnis yang bisa dilakukan oleh berbagai kalangan tentu saja terutama bagi kalangan bawah yang biasa memungut sampah hingga bisa dikatakan lebih baik daripada kalangan tersebut memilih sebagai pengemis. Contohkan saja salah satu sampah yang gampang dan biasa dipungut oleh orang-orang. Sampah plastik. 

Plastik menjadi bahan pembungkus yang paling banyak digunakan masyarakat. Meski semangat go green terus berkumandang dan banyak yang mencoba menghindarinya, penggunaan plastik hingga kini belum menurun. Itulah sebabnya bisnis penggilingan plastik tetap menggelinding. Penggilingan sampah plastik merupakan bagian penting dalam sistem daur ulang plastik. Proses itu menjadi jembatan agar sampah plastik bisa bermanfaat. Para penggiling sampah mengumpulkan plastik berupa botol, gelas atau lembaran plastik dari pemulung atau mencarinya sendiri. Sampah plastik digiling menjadi cacahan plastik. Kemudian, hasilnya dijual ke pabrik plastik.

Di pabrik, cacahan itu diolah menjadi plastik baru. Biasanya, ada dua proses dalam pengolahan sampah plastik, yaitu penggilingan kering dan basah. Jika penggilingan kering, pencucian dilakukan setelah proses giling. Adapun penggilingan basah caranya mencampur plastik dengan air dingin atau panas. Karena tingkat kebersihan dan kejernihan berbeda dan menurut beberapa sumber, lebih baik menggunakan air digin agar menghasilkan olahan yang lebih bersih. Dan biasanya, selain dijual ke pabrik-pabrik pengolahan plastik dalam negeri, ada juga yang menjual hasil cacahan plastik tersebut ke pasar luar negeri dan omzetnya bisa sekitar Rp 200 juta-an.

Wawancara pihak harian TEMPO dengan salah satu pemilik bisnis plastik asal kediri menyatakan bahwa Indonesia Kuwalan Memenuhi Ekspor Biji Plastik ke Luar Negeri, seperti Hongkong dan China. Hongkong dalam satu pekan memerlukan Ekspor biji plastik sebanyak 12 Kontainer sedangkan Indonesia hanya bisa menyediakan sebanyak 300 Ton. Itu belum permintaan dari negara-negara lain ya Sobat, baru negara Hongkong tuh. Untuk Hongkong Saja belum mencukupi apalagi yang lain.

Aliran kas di bisnis penggilingan plastik dipercaya tergolong cepat. Karena biasanya pengusaha pengolahan plastik bekas harus membayar langsung secara tunai para pengepul sampah plastik. Untuk menghindari kemacetan pembayaran, disarankan agar Anda meminta bayaran tunai ke pabrik-pabrik yang membeli plastik olahannya. Dengan peluang tersebut, tertarik-kah Anda untuk berbisnis pengolahan sampah plastik? Selain Anda mengelola keuangan sendiri sebagai bos, Anda juga bisa membuka lapangan pekerjaan bagi banyak orang lain dan orang lain tersebut tidak membutuhkan modal khusus untuk mengikuti bisnis Anda tersebut. Mereka hanya tinggal memungut sampah plastik sebagai pemungut, hingga mungkin berkembang ke pengepul hingga sampailah ke tangan Anda sebagai pendaur ulang sampah.

Untuk dapat melakukan bisnis daur ulang sampah plastik tersebut, berikut beberapa tips yang dapat dijadikan referensi

  • Memiliki lahan yang cukup luas sebagai tempat penyimpanan plastik-plastik bekas dan Biji Plastik tentu saja menjadi hal yang penting agar dapat dilakukan penyortiran yang baik dari berbagai jenis plastik dengan jenis pengolahan yang berbeda.
  • Modal yang cukup untuk membeli Plastik bekas dari pihak penyedia, seperti dari Pemulung. Dan bagaiamana mengelola modal tersebut agar tidak terjadi kemacetan ketika pembayaran pada pengepul tersebut.
  • Karyawan untuk membersihkan dan menyortir Plastik-plastik Bekas.
  • Timbangan Dan Penggiling Plastik untuk kemudian menjadi Biji Plastik
  • Pihak Pembeli Biji Plastik, seperti Perusahaan Plastik

Demikian sekilas tentang bisnis daur ulang sampah plastik. Semoga menjadi inspirasi!

Daftar gratis di Olymp Trade: