Uang panas adalah uang yang nantinya bisa menjerumuskan Anda. Di awal terkesan membantu Anda namun di akhir dapat merugikan berlipat-lipat. Tentunya Anda sudah familiar dengan istilah rentenir. Tidak hanya di kota-kota kecil, di kota besar pun ada rentenir. Karena prinsip sederhananya mudah, dimanapun manusia berada pasti membutuhkan uang.

Secara definisi, rentenir adalah seseorang yang melakukan kegiatan renten. Renten adalah aktivitas dimana seseorang meminjamkan uang dengan bunga berlipat-lipat dan bunga tersebut melebihi utang pokok jika cicilan terlambat. Sehingga hal ini dilarang dalam agama. Tentu saja banyak pihak yang dirugikan terutama warga miskin. Mereka terpaksa pinjam uang ke rentenir untuk kebutuhan sehari-hari karena tidak memerlukan persyaratan apapun seperti meminjam di bank.

images

Rentenir

Meminjam pada rentenir memang tampak sangat mudah dan pasti dimudahkan oleh pihak rentenir. Namun Anda perlu ingat, kemudahan ini bersyarat. Bila Anda tidak sanggup membayar, maka tukang pukul dari pihak rentenir akan tidak segan-segan mendatangi dan melukai Anda. Rentenir ada yang berkelompok, ada yang individu. Rentenir berkelompok terdiri dari beberapa orang yang bermodal kecil dan karena penggabungan modal menjadi modal besar. Rentenir individu adalah seseorang yang bermodal besar.

Kalau dikaji dari sudut pandang kriminologi, kita gunakan teori Karl Marx yaitu perilaku menyimpang diartikan oleh kelompok penguasa untuk melindungi kepentingan mereka sendiri, hukum sebagai cerminan para penguasa, banyak yang melanggar hukum tapi tidak dituntut di muka pengadilan. Rentenir merasa bahwa mereka adalah penguasa yang ditakuti karena banyak warga yang membutuhkan bantuannya. Sehingga para rentenir punya cukup uang untuk menyogok ketika dibawa ke pengadilan. Solusi yang bisa negara lakukan untuk menghindari rentenir adalah sebagai berikut:

1. Pelaku perbankan dan dinas memberikan perlindungan kepada para pedagang dengan memudahkan kredit tanpa agunan kepada pelaku usaha kecil. Kalau hal ini terjadi, pedagang lebih memilih bank daripada rentenir.

2. Mendirikan koperasi di pasar-pasar tradisional. Sehingga masyarakat bisa lebih terbangun kesadarannya untuk menghindari rentenir. Karena mereka akan melihat koperasi setiap kali ke pasar. Jadi mereka akan berpikir dua kali untuk pinjam uang ke rentenir.

3. Pihak pemerintah harus rajin memberikan sosialisasi kepada para pedagang mengenai dampak berhubungan dengan rentenir. Sosialiasi ini harus rutin diadakan sehingga sampai dipahami dan tertanam di benak masyarakat untuk menghindari rentenir.

4. Mengadakan seminar sederhana di kota-kota kecil dan besar tentang mengubah mental masyarakat terhadap kebiasaan meminjam uang karena konsumtif. Pola pikir ini harus diubah dengan rajin-rajin mengadakan seminar sederhana. Tidak perlu seminar yang wah dan mahal untuk ini. Kalau kita tidak konsumtif, tidak lagi tertarik berurusan dengan rentenir.

5. Dinas koperasi dan UMKM harus rajin turun ke pasar-pasar tradisional untuk memberikan kredit lunak agar praktek rentenir makin menurun.

6. Bisa dengan melakukan akses finansial ke masyarakat di pedesaan dan kota. Berupa social finance dan simple commercial finance. Social finance berupa zakat, infak dan sedekah. Simple commercial finance dengan mengoptimalkan peran koperasi syariah sebagai lembaga keuangan mikro syariah dengan segmen pasar kelas menengah ke bawah.

Dapat disimpulkan bahwa dalam memberantas rentenir dibutuhkan kerjasama kedua belah pihak antara perbankan dengan masyarakat. Sebagian masyarakat lebih memilih meminjam uang ke rentenir karena pengetahuan mereka yang masih minim tentang perkreditan resmi. Sedangkan perbankan diharapkan lebih bisa menyederhanakan tata cara peminjaman uang kepada masyarakat kelas bawah untuk membuka pikiran mereka dan berhenti meminjam ke rentenir. Karena kalau masyarakat tetap meminjam ke rentenir, jumlah rentenir semakin banyak.

Daftar gratis di Olymp Trade: