Jika Anda, pada saat ini memiliki perusahaan dengan beberapa atau bahkan misalnya banyak karyawan yang menjadi pekerja di perusahaan Anda, ada baiknya terdapat kegiatan-kegiatan rutin yang sifatnya mengasah, melatih dan menuntun karyawan untuk menjadi lebih baik dan berprestasi bagi perusahaan. Dengan prestasi karyawan yang meningkat, akan meningkat pula kinerja yang dihasilkan karyawan. Dengan meningkatnya kinerja karyawan, maka produk yang dihasilkan akan meningkat baik dari segi kualitas maupun segi kuantitas yang tentunya akan mendatangkan keuntungan bagi perusahaan.
Tentu saja, di dalam keseharian perusahaan terdapat berbagai kendala. Dan kendala-kendala tersebut tidak hanya dialami oleh karyawan tetapi juga oleh perusahaan. Untuk perusahaan, faktor yang menjadi kendala adalah mendapat karyawan yang sesuai dengan kriteria perusahaan. Diantaranya, selain jumlah yang dipilih semakin menyusut, kualitas dari pencari kerja juga tidak selalu menjadi lebih baik. Sehingga perusahaan tidak lagi mengandalkan penambahan SDM untuk memperluas usahanya, maka dibutuhkan pekerja yang lebih terampil agar sesuai dengan kriteria perusahaan. Sedangkan bagi pekerja sendiri, mereka terkadang kesulitan mencari pekerjaan yang sesuai dengan kriteria dan keinginan si pencari kerja tersebut. Ketika mendapatkan pekerjaan, meskipun tidak terlalu cocok dengan yang diinginkan, hal tersebut juga akan menjadi kendala dalam memberikan kinerja yang optimal bagi pekerjaan dan perusahaan. Maka dari itu, pelatihan perlu diberikan kepada karyawan agar semakin merasa cocok dengan pekerjaan tersebut dan lebih terampil lagi ketika melaksanakan pekerjaan.
Bekerja dalam artian memenuhi jam masuk dan pulang dengan hasil ala kadarnya sudah mulai disingkirkan. Perusahaan lebih menginginkan karyawan yang memiliki komitmen yang lebih dari sekedar pekerja jam 8 hingga jam 5. Komitmen tersebut bisa ditunjukkan dengan cara ikut serta membuat image produk perusahaan menjadi baik dimata masyarakat, dll. Sehingga, kualitas SDM ini sangat berperan besar terhadap kelangsungan usaha. Perusahaan besar mengerti benar pentingnya peran SDM, sehingga pelatihan SDM bukan merupakan hal aneh. Hal tersebut idealnya diikuti oleh berbagai perusahaan karena faktor SDM juga merupakan faktor penting yang memiliki tingkat kepentingan yang sama dengan faktor-faktor bisnis lainnya.
Hanya, dalam hal ini, SDM tidak bisa disamakan dengan ketika kita menghadapi mesin yang tidak memiliki perasaan, maka dari itu terdapat sistem yang didampingi pula oleh seni tentang bagaimana menghadapi faktor SDM yang memiliki perasaan dan kinerja yang dapat diasah untuk bisa menjadi semakin baik lagi seperti halnya memiliki loyalitas terhadap perusahaan. Loyalitas disini sangat penting karena ketika karyawan merasa loyal, mereka akan melakukan apa saja yang penting untuk dilakukan demi kemajuan perusahaan. Karena mereka merasa jika perusahaan maju, maka akan berimbas juga pada kemajuan diri pribadi. Dan hal tersebutlah yang bisa dikatakan sangat mahal untuk didapat dari para karyawan. Tentu saja, hal tersebut bisa perusahaan dapatkan melalui menunjukkan perhatian terhadap karyawan yang dapat berupa upah yang layak, tunjangan-tunjangan yang sesuai hingga pelatihan-pelatihan khusus yang dilaksanakan demi kemajuan perusahaan.
Sayangnya, saat ini perusahaan khususnya UKM lebih memilih untuk tidak membuang-buang waktu serta biaya untuk melakukan pelatihan-pelatihan yang mestinya penting bagi perusahaan. Bandingkan saja, biaya perusahaan yang dikeluarkan di awal karena melatih karyawan, justru akan berdampak positif dan mendatangkan keuntungan di masa depannya, berkali-kali lipat. Karena dampaknya tidak hanya berimbas pada keuntungan perusahaan melainkan juga memberikan efek terhadap soft-skill lainnya yang dianggap mahal dan tidak semudah sekedar mendapatkan keuntungan.
Terkadang, perusahaan melakukan hal tersebut (tidak melatih karyawan) karena perusahaan merasa karyawan yang telah dipilih adalah karyawan yang terbaik diantara pelamar lainnya, dan dimana karyawan tersebut harusnya sudah tahu tentang apa yang harus dilakukan oleh karyawan ketika bekerja, hal tersebut merupakan sesuatu yang kemungkinannya patut diuji kembali. Karena pada dasarnya karyawan tidak seperti pengusaha dalam hal ini seorang pimpinan. Seorang yang baru masuk menjadi karyawan mestinya mendapat membimbing dan melatih karyawan supaya karyawan lebih menguasai dan lebih mengerti tentang bagaimana menangani tugasnya.
Tentu saja benar ketika pengusaha menganggap akan menghadapi kerugian ketika karyawan tersebut keluar dari perusahaan dan terampil bekerja dari perusahaan lain. Tetapi, ingatlah jasa yang telah Anda berikan tidak akan dilupakan oleh karyawan tersebut dan siapa tahu, suatu saat nanti karyawan tersebut datang kembali dan menawarkan kerja sama yang tentunya semakin membuat perusahaan untung. Tetapi hal tersebut akan menjadi lebih baik daripada ketika perusahaan harus menanggung kekeliruan, inefisiensi dan biaya perbaikan akibat kesalahan-kesalahan yang dilakukan karyawan karena kurangnya pelatihan. Tidak ada salahnya menanamkan kebaikan, karena bukan orang lain yang akan menuainya. Orang lain hanya akan merasakan sedikit manfaatnya.

Daftar gratis di Olymp Trade: