Jika kemarin kita melulu membicarakan tentang bagaimana menjadi seorang freelancer yang handal, sekarang masih tentang freelance namun dari sisi Anda yang seorang pemilik sebuah perusahaan. Dengan maraknya pekerjaan freelance di saat ini, tentu membuat kita semua bertanya-tanya apakah benar mempekerjakan freelancer itu menguntungkan bagi perusahaan? Dari segi pekerja, tentu menjadi seorang freelancer memberikan keuntungan yang beragam dan sesuai dengan kepentingan masing-masing. Nah, berikut beberapa keuntungan ketika Anda memperkerjakan freelancer di perusahaan Anda.

  1. Hemat : Perusahaan yang menyewa pegawai paruh waktu (freelancer) memiliki keuntungan finansial. Biasanya perusahaan menyewa freelancer berdasarkan proyek dalam jangka waktu yang terbatas. Perusahaan cukup membayar freelancer berdasarkan proyek dan tidak perlu membayar beragam biaya tunjangan seperti yang diterima pegawai full time.
  2. Ide segar dan lebih obyektif : Freelancer tidak memiliki ikatan sedalam pekerja full time pada perusahaan yang memperkerjakannya. Freelancer lebih bebas memberi masukan dan ide-ide yang lebih obyektif para perusahaan yang menyewa jasanya, tanpa takut pada struktur hirarki atau karir jangka panjang.
  3. Tenaga trampil dan selalu update : Dunia freelancer penuh dengan persaingan. Hanya freelancer yang memiliki pengetahuan luas, pengalaman dan selalu mengembangkan jaringan  yang akan unggul dalam persaingan. Freelancer dipaksa untuk mematangkan pengalamannya dalam berbagai kesempatan. Freelancer tidak terikat pada satu pekerjaan dan struktur sehingga lebih memiliki peluang untuk berkembang dibanding pegawai full time yang terikat pada satu perusahaan dan jabatan. Pengalaman freelancer yang pernah bekerja pada beragam perusahaan atau klien adalah kelebihan dibanding seorang pegawai full time.
  4. Fleksibel : Seorang freelancer lebih fleksibel secara waktu. Kapan saja seorang freelancer diminta untuk membantu proyek atau memberi masukan, maka seorang freelancer akan berupaya untuk memenuhi permintaan kliennya. Freelancer tidak terikat jam kerja 9-5 atau Senin-Jumat. Mereka umumnya selalu siap untuk dihubungi kapan saja saat dibutuhkan.
  5. Pelayanan : Freelancer yang baik selalu menjaga reputasi demi menjaga kepercayaan para kliennya. Mereka berupaya untuk disiplin pada deadline. Freelancer yang bergerak pada bidang desain, rancang bangun, agen penjualan, biasanya akan bekerja keras untuk memenuhi target dan kualitas layanan atau standar hasil pekerjaan yang ditetapkan kliennya. Mereka tidak ingin reputasinya tercoreng dan akhirnya tidak dipercaya lagi. Nama baik adalah salah satu aset penting seorang freelancer.

Menggiurkan bukan jika dilihat dari keuntungannya? Namun tantangan terbesarnya adalah mempekerjakan freelancer tak ubahnya seperti berjudi. Sekali waktu mungkin kita beruntung mendapat freelancer yang berkualitas. Namun, lain waktu bisa saja kita bertemu dengan freelancer yang hasil kerjanya kacau dan tidak memuaskan. Meski ada beberapa tantangan yang perlu dihadapi, tidak berarti mempekerjakan freelancer bukan pilihan baik. Berikut ini beberapa tips agar kerja sama dengan para freelancer berjalan mulus.

  1. Evaluasi hasil kerja dan referensi sebelum mempekerjakan freelancer. Para freelancer perlu mendapat pekerjaan untuk menghidupi diri mereka. Tak heran mereka akan mengklaim diri mereka bagus. Tentu kita tidak bisa percaya begitu saja. Pastikan untuk mengecek riwayat dan referensi pekerjaan mereka.
  2. Bicara langsung. Chemistry dan rasa nyaman ketika bekerja dengan para pekerja lepas merupakan hal yang esensial. Karenanya bertemu dan berbicara langsung menjadi sangat penting untuk mengetahui apakah kita cocok dengan mereka atau tidak. Kecocokan tidak dapat dirasakan melalui korespondensi elektronik.
  3. Tentukan target kerja yang jelas. Komunikasi yang buruk selalu menjadi penyebab utama kegagalan sebuah proyek. Itu sebabnya, ketika menjalankan sebuah proyek kita harus memastikan komunikasi berjalan dengan baik, terlebih bila bekerja sama dengan freelancer yang tidak bisa setiap saat bekerja bersama-sama. Kita harus secara jelas mengomunikasikan hasil yang diharapkan dari mereka. Para freelancer perlu tahu apa yang kita inginkan, bagaimana harus melakukannya, dan kapan kita menginginkan hasil tersebut tercapai. Kita tidak perlu menjadi ekstra detail, namun jangan pernah membiarkan para freelancer berjalan tanpa arahan yang jelas.
  4. Responsif. Ketika orang-orang bicara tentang bekerja sama dengan freelancer, mereka cenderung bicara tentang kecepatan para freelancer merespon pekerjaan. Padahal perusahaan yang menyewa mereka – dalam hal ini kita – juga perlu responsif pada kebutuhan freelancer. Ketika mereka mengirim email menanyakan sesuatu, kita perlu menjawabnya dengan cepat. Hal ini akan menjaga proyek kita tetap berada di jalur yang benar.
  5. Jangan ragu menghentikan kerja sama. Harus diakui beberapa freelancer memang tidak bekerja sesuai harapan. Ketika hal itu terjadi, kita perlu tahu kapan harus merelakan mereka pergi. Kita harus selalu kembali pada tujuan awal mempekerjakan para freelancer. Tentu agar kampanye berjalan dengan baik. Kalau para freelancer itu tidak bekerja sesuai harapan buat apa dipertahankan lebih lama. Kita terkadang merasa ragu untuk melepaskan mereka karena takut rugi setelah mengeluarkan sejumlah biaya. Namun, bila dipikirkan lebih jauh, kita mungkin akan lebih rugi mempertahankan mereka lebih lama. Bisa jadi bukan hanya uang yang melayang, tapi juga reputasi.
  6. Jaga baik-baik freelancer Anda. Para freelancer akan bekerja keras untuk klien yang bersikap baik pada mereka. Kita perlu membangun hubungan baik dengan para freelancer kepercayaan kita. Pada gilirannya mereka akan memberikan bantuannya demi kesuksesan proyek yang kita jalankan. Membangun hubungan baik dengan para freelancer tidak rumit sebenarnya. Kita bisa melakukannya dengan membayar honor tepat waktu, jangan meminta hasil yang tidak realistis, atau jangan menghubungi mereka pada detik-detik terakhir. Jagalah mereka, dan mereka akan menjaga kita.
Daftar gratis di Olymp Trade: