Berbagai jenis usaha dilakukan oleh beberapa bahkan banyak orang didunia. Segalanya hampir diusahakan agar dapat digunakan sebagai alat untuk berinvestasi. Termasuk berlian. Benarkah? Seperti yang dilansir readerdigest berikut ini mengenai investasi berlian. Berikut ulasannya.

Mengapa berlian identik dengan cinta? Menurut banyak literatur, analogi tersebut merupakan harapan agar cinta bisa seawet berlian, dan tentunya sangat berharga. 

Kenyataannya, cinta memang mirip dengan berlian, lengkap dengan kekurangannya. Karena berlian pun banyak yang tak sempurna.

Dalam kaitannya dengan investasi, berlian merupakan salah satu barang yang selama puluhan tahun menarik perhatian orang-orang kaya sebagai komoditi yang memiliki kemungkinan memberikan keuntungan besar. Hal itu tak mengherankan karena para investor menganggap investasi di pasar modal, misalnya, memiliki volatilitas yang tinggi, sedangkan instrumen investasi lain dianggap tidak memberikan keuntungan sebesar yang diharapkan.

Jenis investasi berlian ini memang diminati oleh investor kelas kakap, yang menginginkan investasi berupa aset yang dapat mereka nikmati. Sebut saja lukisan, barang antik, mobil koleksi, dan tak terkecuali berlian, termasuk di dalamnya perhiasan. Apalagi sebelumnya nilai berlian tergolong gelap, sehingga tidak menarik perhatian para investor murni.

5 C dalam investasi berlian

Berlian memang unik, karena tidak ada satu berlian pun yang serupa. Berbeda dengan emas, di mana satu gram emas harganya adalah satu gram emas, di mana pun Anda berada. Namun, karena investor global mulai melirik berlian, maka standardisasi tetap dicoba untuk diterapkan lewat 5 C, yaitu Carat, Cut, Color, Clarity, dan Certification.

Pertama, Carat (karat) untuk menilai ukuran berlian. Semakin besar karat berlian, maka harganya pun semakin mahal. Namun, ukuran karat berbeda dengan gram emas. Artinya, jika berlian satu karat harganya Rp 100 juta, maka untuk berlian dua karat bisa jadi harganya Rp 300 juta.

Kedua, Cutting atau bentuk irisan berlian. Irisan ini akan berpengaruh pada permainan cahaya dari batu berlian. Perhatikan aspek proporsi seperti rasio antara bagian atas dan bagian bawah,  besar ‘meja’, serta presisi dan kerapihan hasil irisan yang ada. Dan yang tidak kalah pentingnya adalah melihat irisan dari kualitas bagian pinggang berlian.

Ketiga, Color atau tingkah keputihan warna berlian. Semakin putih warna sebuah berlian, maka harganya pun semakin mahal. Tingkat warna putih berlian yang ditandai dengan kode huruf “D” untuk yang tertinggi, sampai “Z” untuk yang terendah.

Keempat, Clarity atau kejernihan berlian. Tingkat clarity yang terbaik adalah flawless alias jernih tanpa cacat. Kejernihan yang tinggi ditandai dengan kode “VVS”

Selain itu, sebaiknya berlian yang Anda beli memiliki sertifikat yang dikeluarkan oleh lembaga sertifikasi dunia, seperti GIA (Gemological Institute of America). Tujuannya agar nilai berlian yang Anda miliki terjamin karena mengacu kepada harga dunia.

Nyatanya, gairah untuk investasi berlian dipicu oleh hasil pelelangan berlian – baik sudah diasah maupun belum, yang berhasil dijual dengan harga sangat mahal. Misalnya April 2013, Balai Lelang Sotheby’s berhasil menjual berlian putih berukuran 74,79 karat seharga 14,2 juta dolar AS. Padahal harga perkiraan awal hanya antara 9 juta dolar AS sampai 12 juta dolar AS. Sebulan kemudian, balai lelang yang sama berhasil menjual berlian berukuran 101,73 karat dengan harga 26,7 juta dolar AS.

Hal tersebut dapat tercapai karena keadaan di pasar, di mana berlian terbilang langka, apalagi dengan semakin sedikitnya tambang berlian yang masih beroperasi.

Pilihan berinvestasi memang semakin banyak ragamnya. Investasi batu permata seperti berlian memang bukan milik semua kalangan. Selalu pastikan bahwa aset investasi yang Anda miliki sesuai dengan rencana keuangan dan juga profil risiko masing-masing. Dan jika memang sudah saatnya, ingatlah 4Cs of Diamond sebagai panduan investasi berlian Anda. Jadi, selamat berinvestasi berlian.

Daftar gratis di Olymp Trade: