Dibanyak situs dan social media saat ini sedang heboh berita tentang diskon palsu yang dilakukan di Harbolanas 2015. Di kompas.com diberikan sample screenshot popok bayi yang dijual di Lazada seharga 130 juta dan di diskon 100% menjadi 93 ribu. Kalau diskon 100% bukannya jadi gratis ya? Terlihat popok itu dijual oleh VISKEY yang mempunyai rating cukup bagus 4.5. Diberitakan media online, situs yang menghadapi kasus ini adalah Lazada, Bukalapak, dan MatahariMall.

Popok dijual 100 juta - http://tekno.kompas.com

Popok dijual 100 juta – http://tekno.kompas.com


Sesungguhnya hal ini bukan hal yang aneh atau baru, seperti yang kami pernah tulis diartikel kami sebelumnya harga produk yang membuat anda kesel. Beberapa penjual memang kurang beretika dalam berbisnis. Kita tidak hanya berbicara tentang penjualan online saja, tapi juga offline. Yang paling umum seperti kasus ini, harga sudah dinaikkan terlebih dahulu lalu diberi diskon. Dengan adanya hal ini, maka kepercayaan masyarakat saat ini akan menurun terhadap eCommerce Indonesia. Namun saya prediksi hal ini tidak akan berlangsung lama, karena kita sering lupa dengan masalah yang terjadi dimasa lalu.
Dikutip dari KompasTekno Chairman IdEA Daniel Tumiwa berkata Asosiasi E-commerce Indonesia (IdEA) akan membuat kode etika beriklan dan berperilaku. Asosiasi tersebut sudah meminta anggotanya untuk menyampaikan klarifikasi langsung ke pengguna dan media. CEO Lazada Indonesia sendiri Magnus Ekbom telah meminta maaf atas perilaku seller di situsnya yang memberi diskon, tetapi sebelumnya menaikkan harga berkali lipat. Menurut Magnus, hal tersebut biasanya akan terdeteksi oleh tim Quality Control Lazada Indonesia. Namun, karena banyaknya produk yang dijual selama Hari Belanja Online Nasional, beberapa terlewatkan. Manurut kami di Harbolnas berikutnya dapat dibuatkan sistem untuk memfilter penjual yang memberikan diskon besar seperti 90% keatas ketika dicek oleh tim Quality Control, dengan demikian akan memudahkan pengecekan.
Ada penjual yang sengaja memainkan harga untuk memanfaatkan psikologi pembeli. Itu memang bagian dari strategi mereka. Ketika ada diskon, kita tidak berpikir jauh dan merasa bahwa harga produk sudah murah. Bagi orang yang malas mengecek harga, hal ini sangat merugikan. Di offline juga banyak terjadi hal demikian, dimana jika harga barang sulit diketahui maka penjual akan buka harga yang tinggi. Jika pembeli tidak menawar maka penjual akan dapat untung besar. Tidak heran ada produk yang harganya 10 ribu, tapi bisa dijual 200 ribu, karena pembeli tidak tahu harga dan tidak menawar. Mungkin kalau pembeli menawar bisa terjual 175 ribu, tapi tetap saja penjual untung besar. Bagaimana menurut anda, apakah ini beretika? Atau sebagai penjual anda merasa hal ini sah-sah saja, karena salah pembeli yang tidak tahu harga dan malas mengecek harga?
Dari masalah ini sebenarnya bisa dijadikan bisnis, yaitu membuat website untuk rating penjual dimana pelanggan bisa masuk ke website tersebut dan mereview penjual. Bagi penjual, dengan mendapatkan rating yang tinggi maka akan meningkatkan kredibilitas mereka. Diluar negeri ada website sejenis ini yaitu http://www.angieslist.com/
Akhir kata, rajin-rajinlah mengecek harga sebelum membeli agar tidak ‘tertipu’. Persaingan bisnis sangat ketat saat ini, dan ada orang yang ingin cepat untung tanpa memperhatikan etika.

Daftar gratis di Olymp Trade: