Investasi dapat dilakukan dengan uang yang sedikit. Bahkan dengan 100.000 rupiah sudah dapat berinvestasi. Namun tentu saja dengan uang 100.000 hasil investasinya akan kecil. Jadi selain investasi, kita harus rajin menyisihkan uang untuk berinvestasi tiap bulannya. Artikel ini akan membahas mengenai cara investasi uang 10 juta. Jika dengan 100.000 sudah dapat berinvestasi apalagi dengan uang 10 juta.

Sebelum menginvestasikan uang 10 juta, terlebih dahulu perlu diketahui preferensi risiko anda. Apakah tipe yang berani mengambil risiko lebih untuk hasil yang lebih? Atau orang yang mau amannya saja dalam berinvestasi? Atau hanya ingin risiko yang menengah? Masing-masing memiliki jenis investasi yang berbeda. Umumnya orang yang masih muda cenderung berani mengambil risiko yang lebih tinggi. Karena ketika masih muda, seseorang masih memiliki jangka waktu yang panjang untuk investasinya. Seseorang yang berusia 25 tahun, setidaknya memiliki waktu investasi 25 tahun. Seseorang yang telah berusia 50 tahun cenderung hanya memiliki waktu yang pendek untuk berinvestasi, mereka tidak bisa mengambil risiko yang lebih karena membutuhkan uangnya untuk di gunakan sehari-hari.

Berikut adalah jenis-jenis investasi uang 10 juta berdasarkan preferensi risiko anda:

Preferensi risiko rendah

Seseorang yang memiliki preferensi risiko rendah artinya tidak ingin mengalami kerugian sedikitpun. Oleh karena itu dapat berinvestasi dideposito atau tabungan biasa. Reksadana yang cocok untuk tipe orang ini adalah reksadana pasar uang.

Preferensi risiko menengah

Seseorang yang memiliki preferensi risiko menengah artinya dapat menerima kerugian yang kecil, sehingga cocok berinvestasi di obligasi melalui reksadana pendapatan tetap.

Preferensi risiko tinggi

Seseorang yang memiliki preferensi risiko tinggi artinya dapat menerima kerugian yang besar dengan harapan mendapatkan imbal hasil yang lebih tinggi. Orang ini cocok untuk berinvestasi langsung di saham atau melalui reksadana campuran dan reksadana saham.

Jadi hanya dengan uang 10 juta, anda sudah dapat berinvestasi melalui reksadana. Langkah pertama untuk berinvestasi melalui reksadana adalah mengunjungi agen penjual reksadana tersebut. Untuk alasan kemudahan, saya lebih memilih membeli melalui bank Commonwealth karena pembelian selanjutnya dapat membeli secara online. Ketika anda mengunjungi bank Commonwealth dan ingin berinvestasi di reksadana, akan akan diminta mengisi survey mengenai profil risiko anda. Dari profil risiko tersebut mereka akan menyarankan reksadana yang cocok.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika berinvestasi di reksadana:

  • Mintalah prospektus reksadana yang anda ingin beli yang berisi performanya dan biaya reksadana tersebut.
  • Perhatikan performa yang dimiliki reksadana tersebut. Saya lebih memilih reksadana yang hasil investasinya lebih stabil. Anda dapat mengetahui rating reksadana tersebut di Morning Star http://morningstar.com/, cara termudah Google reksadananya dan morningstar misalnya “Schroder Dana Prestasi Plus Acc morningstar”, nanti akan masuk ke http://oap.morningstar.com/ap/quicktake/overview.aspx?PerformanceId=0P0000JR5O yang menunjukkan mendapatkan 4 bintang dari 5 bintang. Bintang (Star Rating) ini mengukur tingkat risiko dengan imbal hasilnya. Saya akan pilih reksadana yang memiliki bintang 4 atau 5. Perhatikan juga Total Expense Ratio %, yang merupakan biaya tahunan yang dibebankan ke pemegang reksadananya. Oleh karena itu pilihlah reksadana dengan Total Expense Ratio terkecil.
  • Biaya yang dibebankan. Ada 4 macam biaya yang perlu di perhatikan, biaya membeli (subscribe), biaya menjual (redeeem), biaya switching (pindah ke reksdana lain) dan biaya manajemen. Pilihlah reksdana yang memiliki biaya yang rendah khususnya biaya manajemen agar tidak menggerus hasil investasi.
Daftar gratis di Olymp Trade: