Ekspor Perdana PT Phapros ke Kamboja Rp100 Juta
PT Phapros Tbk akan melakukan ekspor perdana ke Kamboja pada akhir bulan ini karena permintaan negara tersebut terhadap obat ethical cukup besar. Dan semua yang diekspor ke negara tersebut merupakan produk jenis etichal atau obat yang bisa diperoleh dengan resep dokter. Ekspor perdana tersebut jumlah yang akan dikirim baru mencapai 1 kontainer senilai Rp100 juta. Salah satu negara yang sudah memesan obat dari Phapros yaitu Vietnam, untuk itu ekspor selanjutnya yaitu ke Vietnam khusus untuk Antimo anak-anak. Menurut perusahaan tersebut, Antimo sendiri saat ini masih menjadi produk unggulan dari produsen obat tersebut, bahkan di kelasnya Antimo berhasil menguasai market share hingga 95 persen.
Sawit Sumbermas akan Ekspansi Kebun 22.000 Ha
Mengoptimalkan kekuatan di industri hulu, PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk akan terus ekspansi, menambah lahan kebun yang ditanami sawit 22.000 hektare (ha) dalam empat tahun ke depan. Tahun ini, total investasi perusahaan sekitar US$ 60 juta untuk menambah lahan ditanami 5.500 ha dan membangun satu pabrik minyak kelapa sawit berkapasitas 60 ton TBS per hari. Perusahaan ini juga akan memanfaatkan insentif yang diberikan pemerintah untuk mulai menggarap industri hilir sawit. Sawit Sumbermas membeli 18,4% saham perusahaan refinery Citra Borneo Utama dan 18,4% saham perusahaan perkapalan yang memiliki dermaga sendiri (Surya Berneo Industri), masing-masing senilai Rp 40 miliar. Perusahaan refinery akan mulai beroperasi 2016. Emiten perkebunan sawit terintegrasi ini menargetkan laba bersih naik menjadi Rp 708 miliar tahun 2014, dibandingkan laba tahun 2013 Rp 632 miliar.
Astra Agro Bagikan Dividen 45% dari Laba Bersih
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) emiten perkebunan, PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) menyetujui pembagian dividen tahun buku 2013 dengan rasio pembayaran (pay out ratio) 45% dari laba bersih tahun lalu sebesar Rp 1,80 triliun. Dividen yang dibagikan adalah dividen tunai kepada para pemegang saham sebesar Rp 515 per saham. Termasuk didalamnya dividen interim sebesar Rp 160 per saham yang telah dibayarkan pada 23 Oktober 2013. Sisanya sebesar Rp 355 per saham akan dibayarkan mulai tanggal 30 Mei 2014 kepada para pemegang saham perseroan. Pemegang saham yang dimaksud adalah yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham perseroan pada tanggal 14 Mei 2013 pukul 16.15 WIB.
Dahlan Iskan Minta Freeport Bayar Dividen Interim
Menteri BUMN Dahlan Iskan meminta PT Freeport Indonesia tetap memenuhi kewajibannya membayar dividen kepada pemerintah Indonesia dalam bentuk dividen interim. Pemerintah tentu tetap ingin Freeport membayar dividen, meskipun berbentuk dividen interim, karena sudah dimasukkan sebagai setoran BUMN kepada APBN tahun 2014. Menurut Dahlan, usulan dividen interim tersebut akan segera disampaikan kepada manajemen Freeport, untuk memenuhi APBN 2014. Dividen interim adalah setoran yang dibagikan perusahaan kepada pemegang saham sebelum tahun buku berakhir. Dalam konteks Freeport ini, setoran dividen interim yang dimaksud dialokasikan dari laba bersih tahun buku 2014 yang akan dikurangi dari dividen final.
OJK Kaji Mekanisme Akuisisi Bank Mandiri-BTN
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengaku sedang mengkaji mekanisme akuisisi PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) terhadap saham PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN). Aksi korporasi itu tujuannya harus dalam rangka mendukung industri keuangan di Indonesia yang sehat sehingga dapat menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN ke depannya. Sebagai perusahaan publik ada aturan yang harus diperhatikan dan wajib memenuhinya terkait aksi korporasi itu. Meski sudah melapor ke OJK, namun Muliaman mengaku bahwa pihaknya belum mengetahui mekanisme akuisisi yang akan dilakukan Bank Mandiri Tbk terhadap Bank Tabungan Negara Tbk.

Daftar gratis di Olymp Trade: