Kuartal I-2014, Laba Bersih Tiphone Naik 17,1%
PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk (TELE) mencatatkan laba bersih kuartal I-2014 sebesar Rp 60,7 miliar, meningkat 17,1% dari periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp 51,8 miliar. Sementara itu, pendapatan perseroan periode ini adalah sebesar Rp 3 triliun, meningkat 57,8% dari kuartal I-2013 sebesar rp 1,9 triliun.Manajemen Tiphone Mobile Indonesia menjelaskan, kontribusi terbesar pendapatan bersih perseroan bersumber dari penjualan voucher dan kartu perdana sebesar Rp 1,8 triliun, atau 60% dari total pendapatan. Perusahaan mengakui bahwatidak terdapat pendapatan dari pelanggan yang jumlahnya di atas 10% dari total pendapatan perseroan. Perseroan mencatatkan penjualan kepada perusahaan berelasi, yitu PT Setia Utama Towerindo sebesar Rp 35 miliar, atau 1,1% dari total pendapatan.Sementara itu, total beban pokok pendapatan perseroan naik sebesar 55,5% menjadi sebesar Rp 2,8 triliun, dari periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp 1,8 triliun.
Siantar Top Cetak Penjualan Rp 523,9 Miliar
PT Siantar Top Tbk (STTP) mencetak penjualan bersih sebesar Rp 523,9 miliar pada kuartal pertama 2014, atau meningkat 30,1% dibandingkan periode sama 2013 senilai Rp 402,5 miliar.Hal ini seiring peningkatan laba bersih perseroan sebesar 28,9%, dari Rp 33,8 miliar pada Januari ?Maret 2013 menjadi Rp 43,6 miliar pada periode sama tahun ini.Berdasarkan keterangan resmi perseroan, sebanyak Rp 303,5 miliar atau setara 57,9% dari total penjualan dilakukan kepada PT Semestanustra Distrindo.Adapun beban pokok penjualan turun meningkat 30,7%, dari Rp 328,2 miliar menjadi Rp 429,2 miliar. Sementara itu, beban keuangan tumbuh 35,1%, dari Rp 9,4 miliar pada kuartal I ?2013 menjadi Rp 12,7 miliar kuartal I ?2014.
Barito Pacific Tekan Kerugian Kuartal I
PT Barito Pacific Tbk (BRPT) berhasil menekan kerugian sebesar 26,5% pada kuartal I ?2014. Rugi bersih Barito tercatat sebesar US$ 4,7 juta, turun dibandingkan periode sama 2013 sebesar US$ 6,4 juta.Hal ini seiring kenaikan pendapatan selama kuartal pertama 2014 sebesar 8,9%, dari US$ 593,1 juta periode sama tahun lalu menjadi US$ 645,9 juta.Dalam laporan keuangan perseroan yang dirilis di Jakarta, Jumat (2/5), kontribusi penjualan petrokimia menempati urutan teratas dari total pendapatan yakni US$ 582 juta.Jumlah ini meningkat 25% dibandingkan penjualan petrokimia triwulan I tahun lalu senilai US$ 465,3 juta.Dalam periode yang sama, Barito mencatat penurunan ekspor sebesar 50,8%, dari US$ 123 juta kuartal I-2013 menjadi US$ 60,4 juta periode sama tahun ini.
Link Net Bidik Pendapatan Rp 2 Triliun
PT Link Net, anak usaha PT First Media Tbk (KBLV) menargetkan pendapatan sebesar Rp 2 triliun, naik 21,2% dibanding tahun 2013 Rp 1,65 triliun. Kenaikan pendapatan juga diharapkan bisa mendorong pertumbuhan laba bersih. Perseroan membidik laba bersih senilai Rp 452,71 miliar, naik 25% dibanding laba tahun lalu sebesar Rp 362,16 miliar.Perseroan menawarkan tiga produk, yakni broadband internet and network (FastNet), cable television (Homecable), serta data communication (Datacomm). Sejauh ini, kontribusi pendapatan terbesar disumbangkan oleh FastNet sekitar 57,3%, Homecable 33,2%, dan Datacomm 9,6%.Perseroan tercatat memiliki 333.000 pelanggan ritel FastNet, 329.000 pelanggan Homecable, 1160 pelanggan korporasi, dan 1.700 pelanggan Datacomm. Tahun ini perseroan mengalokasikan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp 1,03 triliun. Sumber dana capex berasal dari kas internal perseroan dan pinjaman perbankan
Tempo Scan Pacific Raih Laba Bersih Rp 251,9 M
PT Tempo Scan Pacific Tbk (TSPC) meraih laba bersih kuartal I-2014 sebesar Rp 251,9 miliar, meningkat 7% dari periode sama tahun lalu sebesar Rp 235,4 miliar.Sementara itu, pendapatan perseroan juga meningkat sebesar 6,8% menjadi sebesar Rp 1,6 triliun dari kuartal I-2013 senilai Rp 1,5 triliun.Manajemen Tempo Scan Pacific menjelaskan, sebagian besar pendapatan dikontribusikan oleh penjualan ke pelanggan domestik, yaitu sebesar Rp 1,6 triliun atau 95,4% dari total pendapatan. Sementara itu, penjualan ke pasar luar negeri tercatat sebesar Rp 77 miliar, setara dengan 4,6%. Adapunbeban pokok penjualan perseroan kuartal 1 mengalami peningkatan sebesar 7,9% menjadi sebesar Rp 1 triliun, dari periode sebelumnya sebesar Rp 946 miliar. Sementara itu, beban produksi perseroan pada periode ini tercatat sebesar Rp 368 miliar, turun 11,6% dari periode sama tahun lalu sebesar Rp 417 miliar.

Daftar gratis di Olymp Trade: