Saratoga Investama Siap Gelontorkan Investasi Baru US$ 150 Juta

PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) siap menggelontorkan investasi baru senilai US$ 100 juta – 150 juta pada tahun 2014, dengan tetap berfokus pada sektor bisnis infrastruktur, produk dan jasa konsumer, serta sumber daya alam. Dan untuk terus memperkuat pertumbuhan perusahaan – perusahaan investasi yang solid, dalam 2-3 tahun ke depan, Saratoga berencana untuk melakukan IPO (Penawaran Umum Perdana Saham) untuk sejumlah perusahaan investasinya. Adapun Sepanjang 2013, perseroan berhasil meraih kinerja positif. Total pendapatan Perusahaan tumbuh 55% menjadi Rp 3,7 triliun dan berkontribusi terhadap kenaikan laba kotor hingga 31% menjadi Rp 373 miliar. Pada tahun 2013 Perusahaan mampu meraih laba bersih sebesar Rp 349 miliar dan Rp 246 miliar diatribusikan untuk pemegang saham Perusahaan, dan total aset mencapai Rp 16,2 triliun atau meningkat 26% dari tahun sebelumnya sebesar Rp12,9 triliun. Mayoritas peningkatan total aset berasal dari tambahan investasi senilai Rp 4,0 triliun pada 2013.

Pendapatan Eterindo Naik 20,3%

PT Eterindo Wahanatama Tbk (ETWA) membukukan pendapatan Rp 1.2 triliun pada tahun lalu, naik 20,3% dibandingkan periode 2012 sebesar Rp 1 triliun. Kinerja tersebut seiring naiknya volume penjualan biodiesel sebesar 44% menjadi 91 ribu metrik ton (MT) dibanding tahun sebelumnya 63 ribu MT. Adapun kenaikan volume penjualan tersebut mengimbagi efek negatif penurunan harga jual rata-rata biodiesel sebesar 13,4% dari US$ 1.062/MT menjadi US$ 919/MT pada tahun.Penjualan biodiesel berkontribusi sekitar 70,6% terhadap pendapatan perseroan atau setara Rp 851,9 miliar. Sedangkan perdagangan kimia menyumbang 29,2% atau Rp 352,3 miliar, dan perkebunan kelapa sawit mulai berkontribusi dengan menghasilkan tandan buah segar (TBS) pada tahun ini. Meskipun pendapatan meningkat, kinerja perseroan masih terhambat dengan beban usaha yang melonjak 31,6% disebabkan oleh meningkatnya biaya pengangkutan biodiesel.

Mitra Adiperkasa Raih Pendapatan Rp 9,7 T

PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI), salah satu perusahaan ritel terbesar di Indonesia, mencetak pendapatan bersih sebesar Rp 9,73 triliun pada 2013, naik 28% dibandingkan tahun sebelumnya Rp 7,59 triliun. Meskipun demikian, laba bersih tahun lalu justru menurun 24% menjadi Rp 328 miliar, sedangkan laba usaha tercatat Rp 743 miliar. Rupiah tercatat melemah sebesar 26% terhadap dolar As pada 2013. Kendati demikian, MAP terus menghidupkan pasar ritel Indonesia dengan meluncurkan konsep-konsep baru yang menarik antara lain: Galeries Lafayette, Zara Home, Oakley, Swarovski, Thomas Pink, Cath Kidston, Cotton On, dan Godiva. Saat ini, jaringan ritel MAP berjumlah total 1.779 gerai, seiring pembukaan 396 gerai baru sepanjang 2013. “Penambahan gerai sebagai upaya kami terus memperkuat posisi sebagai pemimpin pasar yang dominan di Indonesia,” ungkap Fetty.

Apac Citra Tekan Rugi Bersih 48,7%

Emiten produsen tekstil dan garmen, PT Apac Citra Cetertex Tbk (MYTX) berhasil menekan rugi bersih selama 2013 menjadi sebesar Rp 26,7 miliar. Jumlah itu menurun 48,7% dibandingkan rugi bersih 2012 sebesar Rp 52,1 miliar. Berkurangnya rugi bersih perseroan seiring dengan peningkatan pendapatan selama 2013. Apac Citra membukukan pendapatan sebesar Rp 1,9 triliun sepanjang tahun lalu, meningkat 26,6% dibandingkan 2012 sebesar Rp 1,5 triliun. Sepanjang tahun lalu, jumlah liabilitas Apac Citra meningkat 16,6%, dari Rp 1,8 triliun pada 2012 menjadi Rp 2,1 triliun. Sementara itu, ekuitas perseroan mengalami defisiensi modal sebesar Rp 103,5 miliar pada 2013, naik 69,9% dibandingkan 2012 sebesar Rp 60,9 miliar. Tahun ini, Apac Citra menganggarkan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar US$ 2 juta. Angka tersebut merosot 80% dari jumlah capex tahun lalu sebesar US$ 10 juta.

Indofood CBP-Comsa Dirikan Anak Usaha Bidang Restoran

PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) bekerjasama dengan JC Comsa Corporation, korporasi yang berbasis di Jepang mendirikan anak usaha patungan (joint venture/JV) baru dengan nama PT Indofood Comsa Sukses Makmur. Indofood Comsa didirikan dengan modal disetor sebesar Rp 18,5 miliar. Sebanyak 51% dikuasai oleh Indofood CBP, sementara sisa 49% dimiliki oleh JC Comsa. Sesuai rencana, Indofood Comsa akan bergerak di bidang pengelolaan restoran. Sepanjang Januari – Desember 2013, Indofood CBP membukukan penjualan bersih sebesar Rp 25 triliun, meningkat 15,2% dibandingkan 2012 sebesar Rp 21,7 triliun. Sementara, laba bersih sepanjang tahun lalu tercatat sebesar Rp 2,2 triliun, meningkat 4,7% dibandingkan 2012 sebesar Rp 2,1 triliun.

Daftar gratis di Olymp Trade: