Lebaran tinggal kurang dari tiga pekan lagi. Tidak lama lagi anda yang bekerja pada sebuah perusahaan biasanya akan menerima tunjangan hari raya (THR) dari kantor. Dilihat dari jumlahnya, tentu saja uang tunjangan ini akan membuat anda lebih leluasa untuk mengatur keuangan anda.
Masalahnya, seringkali ditemukan fenomena yang tidak demikian adanya. Banyak orang yang mengeluhkan bahwa uang THR ini bagaikan air mengalir; easy come, easy go. THR datang dan menenangkan hati kita, tetapi tiba-tiba ludes tak bersisa, bahkan sebelum waktunya.
Lantas bagaimana kita perlu mengelola THR kita supaya keuangan tetap stabil ketika menjelang dan sesudah hari raya? Kami mengumpulkan beberapa tips yang barangkali bisa anda terapkan:

  1. Cukupkan pengeluaran dari penghasilan bulanan

Ini adalah prinsip utama yang perlu anda pegang. Memang benar ada hukum ekonomi yang mengatakan bahwa semakin tinggi pendapatan anda, maka akan semakin banyak juga tingkat pengeluaran anda.
Namun yang perlu diingat adalah uang THR bukanlah sebuah peningkatan pendapatan anda. Persis seperti namanya, ini adalah tunjangan. Asumsinya ketika hari raya akan ada dana lebih yang anda dan keluarga keluarkan untuk berbagai macam kebutuhan, maka dibuatlah tunjangan.
Maka anda perlu untuk menahan diri dengan mencukupkan pengeluaran pada bulan Ramadhan dengan penghasilan bulanan anda. Masa puasa dan Ramadhan memang memancing berbagai macam pengeluaran yang tanpa disadari memboroskan keuangan kita. Namun anda perlu tetap bertahan bahwa pengeluaran selama bulan Ramadhan menggunakan pendapatan bulanan, dan ketika Hari Raya baru menggunakan uang THR.

  1. Susun anggaran pengeluaran dengan ketat

Bila perlu, susun anggaran pengeluaran dengan ketat. Kita harus berani, dengan jujur, bertanya kepada diri sendiri: mana yang benar-benar kami butuhkan untuk menyambut lebaran? Lebaran adalah momen ketika banyak orang berkumpul untuk melakukan silaturahmi dan saling mengunjungi. Kegiatan sosial itu memang membutuhkan biaya, salah satunya dari pakaian. Kebutuhan ini sangat dilihat oleh toko-toko pakaian yang mengiklankan pakaian untuk Lebaran.
Misalnya, anda tidak perlu membeli baju baru untuk dipakai dalam acara-acara keluarga. Kecuali bila pakaian lama anda sudah tidak layak untuk digunakan lagi dalam acara-acara keluarga yang resmi. Kemudian selama bulan Ramadhan ini sebaiknya kita justru menekan keinginan dan nafsu untuk berbuka dengan makanan enak setelah seharian berpuasa. Bukankah menjadi ironis ketika sebagian besar dari kita berpuasa, tetapi permintaan makanan justru meningkat?
Anggaran pengeluaran ini juga termasuk bingkisan lebaran, zakat, sumbangan ke masjid, biaya akomodasi, transportasi, dan sebagainya. Hal-hal kecil seperti ini perlu untuk anda anggarkan dan pastikan bahwa uang THR yang kita terima cukup untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

  1. Gunakan THR untuk mencicil hutang

Memakain uang THR untuk mencicil hutang? Ya! Apa salahnya? Hal ini justru diusulkan oleh Senior Vice President, Head of Liabilities and E-ChannelsCommonwealth Bank Indonesia, Johanes. Barangkali anda jarang mendengarkan ide ini.
Pada prinsipnya memang pengelolaan uang THR itu dimulai dengan menyusun anggaran yang ketat dan harus anda patuhi. Kemudian sisakan 20 hingga 30 persen untuk tabungan dan kebutuhan-kebutuhan darurat. Namun kita tentu boleh mempraktikkan hal ini: THR digunakan untuk mencicil, atau bahkan melunasi, hutang yang ada pada kita.
Konsekuensi yang perlu ditanggung memang kita tidak akan bisa dengan leluasa membelanjakan uang THR kita. Namun, menurut Johanes, kita akan lebih lega karena hutang kita berkurang atau bahkan kita tidak memiliki utang lagi. Bukankah menjadi sebuah kebahagiaan tersendiri ketika orang lain berupaya menutup hutang selama Ramadhan sedangkan kita sudah terbebas dari hutang?
Di sisi lain, menyisihkan uang THR untuk membayar hutang menjauhkan kita dari tradisi ?kut-ikutan?yang merebak di kalangan kita. Ketika satu membeli batu akik, semua beli batu akik. Satu beli baju baru, semua beli baju baru. Dengan tidak ikut-ikutan artinya kita berdiri di atas kaki sendiri dan mampu memutuskan mana yang jadi kebutuhan diri untuk segera dipenuhi, dan mana yang tidak.
Baca: Bahaya Investasi Batu Akik
4. Hindari utang/menggunakan kartu kredit untuk menutupi kekurangan anggaran
Tips terakhir yang perlu anda pegang adalah jangan pernah menggunakan kartu kredit atau mengambil hutang untuk menutupi pengeluaran yang lebih banyak dari anggaran yang sudah anda tetapkan. Pengambilan hutang tentu saja bersifat kontradiksi dengan tips sebelumnya.
Intinya, uang THR jangan pernah sampai habis untuk memenuhi kebutuhan bulan Ramadhan, apalagi kurang. Bukan keputusan yang sangat bijak ketika kita menggunakan uang secara hura-hura, padahal itu adalah uang hutang yang artinya kita perlu membayarnya esok hari. Lebih baik rencanakan pengeluaran dengan matang, kemudian sisa uang THR itu baru digunakan untuk berlibur di sisa akhir libur Lebaran yang ada.
Nah, demikian tips mengelola THR yang bisa kami bagikan kepada anda. Semoga uang THR yang akan segera anda terima ini dapat anda gunakan dengan bijak dan sesuai dengan kebutuhan.

Daftar gratis di Olymp Trade: