Seringkali kita menemukan kasus investor pemula yang masih merasa bingung akan di mana meletakkan investasi mereka. Hambatan terbesar yang dimiliki oleh investor pemula barangkali adalah ketakutan untuk menerima risiko kerugian yang besar atau tidak mendapatkan keuntungan seperti yang diharapkan. Menurut para pakar investasi, sebagian besar dari kita lalu memilih untuk meletakkan dana kita pada produk tabungan biasa atau tabungan berjangka (deposito) karena risikonya yang kecil.
 
Padahal kalau kita mau bergerak sedikit ke arah yang berbeda, sebenarnya ada produk lain yang juga memiliki risiko sama-sama kecil tetapi memiliki potensi keuntungan yang lebih besar. Selain lebih besar, produk tersebut juga lebih fleksibel baik dari jangka waktu maupun besaran dana investasinya. Produk tersebut adalah reksa dana pasar uang.
 
Baca: Mari Mengenal Reksa Dana Pasar Uang
 
Secara ringkas, reksa dana pasar uang adalah reksadana yang meletakkan investasi pada efek pasar uang yang biasanya berjangka kurang dari satu tahun. Pembeda paling utama dari reksa dana pasar uang dan depostio adalah mekanisme perolehan return yang akan menguntungkan anda. Ketika anda memiliki deposito, anda akan memperoleh keuntungan dari bunga dalam waktu sebulan sekali. Jumlahnya juga tergantung dari bunga yang ditawarkan bank (dalam persen) dan besaran dana deposito yang anda masukkan. Namun dalam reksa dana pasar uang, keuntungan atau return diperoleh dari kenaikan Nilai Aktiva Bersih (NAB)
Lantas, apa saja keuntungan yang anda dapatkan ketika anda punya produk reksa dana pasar uang dibandingkan dengan deposito? Kita amati uraian berikut.
 
:: Anda Bisa Dapat Keuntungan Lebih Tinggi
 
Hal pertama yang ditanyakan orang ketika akan berinvestasi barangkali adalah berapa keuntungan yang bisa didapatkan dengan menaruh dana dengan besaran tertentu? Nah, coba kita lihat perbandingannya. Berbagai bank menawarkan suku bunga deposito yang berbeda, tapi rata-rata hingga 7 persen setiap tahunnya. Sedangkan return reksa dana pasar uang menurut data yang ada rata-rata berkisar antara 6 hingga 7 persen setiap tahun. Dari sisi angka persen tersebut barangkali memang sama, tetapi suku bunga 7 persen pada deposito tersebut belum dipotong pajak yang bisa sampai 20 persen setiap tahunnya. Ketika sudah dipotong pajak, tercatat bahwa return yang ditawarkan reksa dana pasar uang menjadi lebih besar bila dibandingkan suku bunga deposito.
 
:: Jangka Waktu Investasi Bisa Lebih Fleksibel
 
Ketika anda membeli deposito, yang sering dinamakan tabungan berjangka, anda harus mempertimbangkan dengan matang berapa lama anda akan meletakkan uang itu. Pilihannya bisa satu bulan, tiga bulan, hingga beberapa tahun. Ketika anda tiba-tiba membutuhkan dana anda sebenarnya bisa saja menariknya, tetapi anda bisa jadi terkena denda atau tidak mendapatkan bunga yang optimal. Hal ini dikarenakan bunga deposito juga bergantung pada lama anda meletakkan dana tersebut. Berbeda dengan reksa dana pasar uang, anda bisa menarik atau menjual reksa dana tersebut kapan saja tanpa harus memutuskan terlebih dahulu di awal. Istilahnya, investasi sepuluh hari atau bahkan satu hari pun anda bisa. Hebatnya lagi, anda menerima dengan return yang sama, tidak bergantung pada berapa lama anda memiliki produk reksa dana tersebut.
 
:: Penarikan Dana Lebih Fleksibel dan TANPA DENDA
 
Berkaitan dengan keuntungan yang sebelumnya, anda bisa menarik dana dengan lebih fleksibel ketika anda memiliki produk reksa dana pasar uang. Fleksibilitas ini selain waktu juga pada urusan dana. Ketika anda menarik deposito sebelum jangka waktu berakhir, potongan dendanya bisa mencapai 2 persen. Sedangkan anda bisa menarik dana anda di reksa dana pasar uang kapan saja dan tanpa denda. Dua kata inilah yang perlu digaris bawahi, karena bagaimanapun juga denda sebanyak 2 persen itu akan “terasa” ketika besaran dana anda cukup besar. Selain itu saat ini anda bisa dipermudah dengan menggunakan sistem online ketika ingin mencairkan reksa dana pasar uang. Sudah bisa diambil kapan saja, tanpa denda, sistem online pula. Ini adalah keuntungan yang sangat menarik, bukan?
 
:: Punya Nilai Minimum Investasi yang Lebih Rendah
 
Untuk poin yang terakhir ini kita mencoba mendobrak stigma yang ada. Saat ini stigma yang bermunculan di masyarakat adalah investasi hanya bisa dilakukan oleh orang yang sudah mapan secara ekonomi dan punya dana yang cukup besar. Jika memang demikian yang terjadi, maka keoklah dunia investasi di Indonesia. Begini, pada deposito biasanya dana minimum yang harus dimiliki oleh nasabah adalah Rp 1 juta. Dengan besaran dana yang demikian, anda hanya akan mendapatkan bunga yang besar. Dari informasi yang ada, anda akan mendapatkan keuntungan bunga yang maksimal ketika anda bisa meletakkan dana hingga lebih dari Rp 50 juta. Tidak demikian halnya dengan reksa dana pasar uang. Anda bisa memulai investasi dengan Rp 100 ribu saja. Dengan dana sekecil itu anda akan mendapatkan return yang sama dengan ketika anda menginvestasikan Rp 1 juta, Rp 5 juta, atau berapapun yang anda harapkan. Keterjangkauan ini adalah keuntungan yang luar biasa yang bisa anda dapatkan ketika anda memiliki reksa dana pasar uang dibandingkan dengan deposito.
 
Itulah beberapa poin yang bisa anda pertimbangkan untuk membeli reksa dana pasar uang dibandingkan dengan deposito. Tentu saja investasi di reksa dana pasar uang bukannya tanpa risiko, pasti ada risiko yang bisa saja terjadi. Namun hal itu akan dibahas pada artikel yang lain. Lagi pula, setiap bentuk investasi pasti memiliki risiko, dan biasanya yang punya risiko besar memang menghasilkan keuntungan yang lebih besar pula. Jadi bagaimana, apa bentuk investasi yang akan anda pilih untuk mengawali perjalanan investasi anda? Tetap ikuti berbagai artikel soal investasi dalam situs ini.

Daftar gratis di Olymp Trade: