Etika pricing atau penentuan harga produk adalah hal yang kontroversial. Banyak perusahaan yang secara tidak sadar melakukan usaha yang tidak beretika atau mereka sadar tindakannya tidak beretika, nanti tetap melakukannya karena tuntutan untuk mendapatkan untung yang lebih besar. Etika pricing sangat sulit di identifikasi karena persepsi orang-orang berbeda. Bagi satu orang suatu harga tidak ada masalah, namun bagi pihak lain harga tersebut tidak beretika. Bagi saya harga yang tidak beretika adalah ketika ada pihak yang merasa dirugikan. Beberapa contoh pricing yang tidak beretika menurut saya:

  • Price gouging – meningkatkan harga sementara ketika demand produk sedang tinggi contohnya ketika lebaran harga tiket pesawat naik. Sesuai dengan teori ekonomi ketika permintaan barang tinggi sedangkan supply tetap, maka harga akan naik. Dalam hal ini umumnya pemerintah mengatur batas atas harga pesawat agar penumpang tidak terlalu dirugikan.

  • Predatory pricing – menurunkan harga agar kompetitor tidak bisa mengambil market share perusahaan kita atau membuat perusahaan lain bangkrut karena kalah perang harga. Contohnya perang harga antara Gojek dan Grabbike

  • Price skimming dimana produk di jual sangat tinggi dan kemudian diturunkan secara perlahan. Disini penjual ingin mengambil untung lebih dari orang-orang yang sangat ingin mendapatkan produk-produk terbaru pertama kali. Contohnya adalah harga premium ketika launching produk baru Apple.

  • Menjual produk curian atau palsu setinggi harga produk aslinya sehingga konsumen berpikir mereka membeli produk asli.

  • Melakukan monopoli sehingga bisa mengontrol harga, karena hanya perusahaannya yg ada di pasar. Contohnya adalah Microsoft yang mengusai pasar Operating System dan mencoba menguasai pasar Internet Browser dengan memanfaatkan monopoli dari Windows Operating System.

  • Memberikan harga berbeda kepada orang yang berbeda untuk produk yang sama. Misalnya memberikan harga yang lebih mahal kepada orang yang anda tahu tidak akan menawar, dan memberikan harga standard kepada orang yang suka menawar. Atau bisa pula harga yang lebih mahal kepada orang yang kaya dan harga yang lebih murah kepada orang yang biasa.

  • Menaikan harga terlebih dahulu sebelum kemudian memerikan diskon agar terlihat produknya sedang dijual murah karena diskon tersebut. Padahal sesungguhnya diskon tersebut tidak ada. Apakah anda mengetahui tempat belanja yang mempunyai strategi ini? Pernah teman saya bercerita bahwa istrinya suka belanja, alasannya karena barang-barang sedang sale. Para bapak-bapak banyak pengalaman tentang hal ini?

pricearea.com

pricearea.com

Bagaimana menurut anda, apakah ada hal-hal diatas yang membuat anda kesel atau ada pengalaman buruk mengenai strategi harga perusahaan tertentu? Selain harga, ada banyak hal yang dilakukan perusahan-perusahaan agar anda membeli produk dari mereka, dimana kadang produk tersebut tidak anda butuhkan. Hal inilah yang menyebabkan budaya konsumtif, sehingga ada orang yang berhutang untuk membeli sesuatu yang tidak penting. Apakah hal ini juga tidak beretika? Bagaimana pendapat anda?

Daftar gratis di Olymp Trade: